[Review] Lensa Canon EF 50mm f/1.8 II a.k.a “Lensa Robocop”
Untuk yang gemar dengan portraiture fotografi, Lensa Canon EF 50mm f/1.8 II ini layak dijadikan salah satu pilhan. Karena mampu menghasilkan gambar yang baik dengan harga yang terjangkau. Bahkan, termasuk lensa dengan harga paling murah dalam jajaran lensa baru, yang pernah saya temui di internet. Sangat cocok untuk fotografer pemula (seperti saya) yang baru belajar dan baru memulai petualangannya di dunia fotografi.
Focal Lenght
Lensa ini termasuk kategori prime/fixed lense, artinya lensa ini memiliki focal length yang tetap di 50mm dan tidak bisa diubah. Untuk mengatur komposisi foto, pengguna lensa ini harus “zooming” dengan cara mundur atau maju terhadap objek foto (“zoom by your feet”). Namun, meski memiliki keterbatasan dalam fleksibilitas komposisi , lensa ini, seperti halnya lensa fixed pada umumnya, mampu memberikan gambar yang lebih tajam dan kontras jika dibandingkan dengan lensa zoom sekelas yang diset pada focal length yang sama 50mm (dengan kondisi bukaan diafragma, dan iso yang sama).
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/1.8; Speed : 1/323 s; ISO : 800; Jarak : 1.5m dari objek
Focal length menengah ini (50mm), cocok digunakan untuk mengambil gambar objek tunggal (1-2 objek berdekatan) pada jarak 1.5-2m untuk memenuhi frame (area foto) dengan komposisi ketat (obyek menempati sebagian besar area foto) dan “bokeh” yang manis (pada aperture tertentu). Dan jarak 3-4m untuk komposisi yang lebih longgar dengan masih mempertahankan keakuratan detail, ketajaman gambar dan background blurnya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa mengambil gambar dengan objek yang banyak dan background blur yang minimal, jika keadaan pemotretan dan selera fotografer menghendaki demikian. Namun secara umum lensa ini sangat baik untuk mengambil gambar dengan tema portraiture seperti wajah seseorang atau objek tunggal yang artistik pada jarak 1.5-3m.
Komposisi longgar
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/2.8; Speed : 1/4096 s; ISO : 400; Jarak : 2.5m dari objek
Komposisi ketat
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/1.8; Speed : 1/197 s; ISO : 800; Jarak : 1.5m dari objek
Build Body Lensa
Body terbuat dari plastik dengan ukuran panjang 41mm dan berat 130gr. Secara penampilan, lensa ini sepintas cukup meragukan untuk disebut lensa yang “bagus” dan terkesan seperti mainan. Namun seperti itulah kelebihan lensa fixed, dimana komponen dan mekanisme didalam lensa tersebut lebih sedikit dan sederhana jika dibanding lensa zoom. Sehingga rata-rata lensa fixed memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan jika dibanding lensa zoom.
Bentuknya yang ringkas dan ringan cukup memudahkan untuk dibawa kemanapun saat berkelana berburu objek foto. Ini adalah salah satu syarat utama lensa fixed untuk bisa disukai penggunanya, ukurannya harus ringan dan mudah dibawa, karena sifat lensanya yang fixed, hanya cocok untuk kondisi pemotretan tertentu saja, sehingga sering dijadikan lensa pendamping setelah lensa zoom yang lebih fleksibel untuk berbagai situasi pemotretan. Jadi ukuran dan beratnya lebih disukai jika dia ringkas dan ringan. Body yang terbuat dari plastik juga dikatakan banyak kalangan membutuhkan extra care saat disimpan, dibawa dan dipergunakan. Hal ini ada benarnya, namun hal ini tentunya juga berlaku untuk seluruh peralatan fotografi, baik yang terbuat dari plastik ataupun logam.
Autofokusnya menggunakan micro motor, sehingga garakannya “cepat” dan tidak semulus gerakan motor Ultrasonic. Bunyi motor saat beroperasi cukup keras, dan disebutkan beberapa kalangan seperti suara engsel robot, sehingga ada pula yang menyebutnya lensa Robocop karena ke khasan bunyi motornya saat beroperasi.
Lensa ini belum memililki fasilitas Image Stabilizer pada bodynya. Sehingga memerlukan kestabilan dan posisi memegang yang baik pada saat memotret. Tapi bisa diminimalisir dengan aperturenya yang besar, sehingga waktu pengambilan gambar bisa dipersingkat untuk menghindari blur yang tidak diinginkan.
Aperture
Seperti disebutkan sebelumnya, lensa ini memiliki aperture (bukaan diafragma) yang besar. Maksimum aperturenya di f/1.8. Bukaan sebesar ini bisa dikatakan cukup lebar. Berguna untuk menyinari plat sensor/film dengan waktu yang relatif singkat. Semakin besar bukaan diafragma, semakin banyak pula cahaya yang bisa dikumpulkan/dilewatkan oleh lensa dalam suatu waktu tertentu. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengambil gambar dengan cahaya yang cukup juga semakin singkat. Oleh karena itu lensa ini dikategorikan lensa yang “cepat” dalam hal mengumpulkan cahaya. Bukaan yang lebar atau kecepatan yang besar ini berguna pada situasi pemotretan pada tingkat cahaya yang remang atau night shoot, dimana kemungkinan terjadi blur akibat getaran tangan semakin tinggi.
Night Shot
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/1.8; Speed : 1/25 s; ISO : 100; Jarak : 1 m dari objek
Aperture yang besar juga memungkinkan untuk menciptakan background blur yang kuat, sehingga mampu menambah kesan pada foto. Secara sederhana semakin besar nilai aperture, maka ruang tajam pada foto akan semakin sempit dan ruang blur yang luas (bokeh).
Karakter blur backgroundnya pun memiliki range yang luas, dari mulai blur yang soft sampai yang hard, bisa didapatkan pada situasi pemotretan yang berbeda. Sedikit eksplorasi pada lensa ini saat menghadapi situasi pemotretan yang berbeda, bisa menghasilkan gambar yang memuaskan.
Soft Blur
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/2; Speed : 1/2068 s; ISO : 400; Jarak : <1 m dari objek
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/2; Speed : 1/41 s; ISO : 400; Jarak : 2 m dari objek
Hard Blur
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/2; Speed : 1/512 s; ISO : 400; Jarak : <1 m dari objek
Lensa : ef 50mm; Aperture : f/2.3; Speed : 1/64 s; ISO : 100; Jarak : 1 m dari objek
Kesimpulan
Seperti yang telah saya ulas sebelumnya, focal length yang tetap di 50mm memberikan ruang bidik dan komposisi yang terbatas. Namun sangat baik digunakan untuk memotret objek tunggal dalam jarak dekat (1.5-3m dari objek). Mampu menghasilkan background blur yang kental sehingga bisa menonjolkan objek foto dari backgroundnya. Sehingga sangat cocok untuk dipergunakan dalam fotografi wajah/model tunggal.
Secara umum, meski harganya termasuk murah, kualitas gambar yang dihasilkan tidaklah murahan. Dalam hal kekontrasan dan ketajaman gambar, lensa ini sangat memuaskan. Sangat handal untuk menonjolkan objek foto dari backgroudnya, dan menambah kesan artistic pada foto. Menurut pendapat pribadiku, lensa ini adalah lensa yang menawarkan komposisi seimbang antara kualiatas gambar yang baik dengan harga yang terjangkau.
——————————————-
link yang anda mungkin akan tertarik :
[Artikel] Sekilas tentang eksposure : beberapa foto yang diambil dengan lensa canon ef 50mm f1.8 II
[Foto Galery] Bunga Abadi : ini juga
[…] Lensa : Canon EF 50mm f/1.8 II […]
[Artikel] Sekilas Tentang Eksposure « Rosdiyana & Dunianya said this on 18/01/2010 pada 12:22 |
Setuju Kang … saya juga punya lensa ini, murmer namun hasilnya mantap …
Saya suka … blognya bagus, selamat !
YD1CHS said this on 09/04/2010 pada 23:29 |
ane juga pake tp masih nubie ni
hihiiii… baru tau kalo disebut lensa robocop.
iya juga sih emang pas cari focus dia bunyi2 gitu
nice share bos..
superblacksampler said this on 20/05/2010 pada 05:51 |
reviewnya berguna, kebetulan saya berencana beli lensa ini… 🙂
Flo said this on 20/06/2010 pada 04:10 |
selamat mencoba lensa barunya,.. salam jepret selalu…
Deden Rosdiyana said this on 29/06/2010 pada 09:21 |
saya pon ada memiliki lense ini..
memuaskan hati saya..
eary said this on 08/08/2010 pada 21:23 |
wah selamat berkarya dengan lensanya om….
terimakasih sudah mampir…
Deden Rosdiyana said this on 11/10/2010 pada 15:18 |
perfect
eary said this on 08/08/2010 pada 21:29 |
boleh hubungi di laman facebook station_diary37@yahoo.com.my
eary said this on 08/08/2010 pada 21:31 |
nice share.. akan saya beli lensnya
Satrio said this on 18/10/2010 pada 16:42 |
Ok deh Om, selamat bereksperimen…
salam…
Deden Rosdiyana said this on 04/01/2011 pada 03:41 |
terima ksih pencerahannya, sangat bermanfaat bagi saya yg baru belajar
chusnul hidayat said this on 24/12/2010 pada 03:51 |
terimakasih kembali mas, sama saya juga baru belajar,,, 🙂
Deden Rosdiyana said this on 04/01/2011 pada 03:31 |
sangat informatif, tks share-nya … salam kenal 🙂
Hakeem said this on 13/01/2011 pada 02:21 |
kang saya baru belajar photografi saya punya digital x kiss kira2 bisa d pakein lensa fix kaya gni jg?? kebetulan sy jg org bandung, mau nanya nih ada ga komunitas photografi d bandung, sekedar buat sharing n tambah ilmu.. hehehehe
moc said this on 13/04/2011 pada 15:37 |
makasih banyak infonya, saya buta potografi, setelah baca artikel ini huu, sangat jelas dan ngerti, saya juga beli lensa ini, awalnya juga ragu setelah saya praktekkan sesuai artikel ini, wauuu mantap
pakdeazemi said this on 19/06/2011 pada 05:09 |
yang masih belum beli, ayo cepetan beli, saya baru 2 minggu pakai lensa ini ga nyesal samasekali…
Hasilnya bikin saya semangat lagi dari sebelumnya saya pakai yang standart kit…
anas said this on 07/08/2011 pada 06:10 |
Kalau dibandingkan dg EF-S 18-55mm IS II bawaan (kit) dari EOS 550D kira2 bagusan mana ya? Terutama soal ketajaman dan warna. Trims before.
Bejo said this on 13/11/2011 pada 01:58 |
Kalau boleh saya katakan, kedua lensa ini beda kelas mas, yang 1 lensa zoom, yg 1 lagi fixed. artinya sisi penggunaan dan karakter scene yg dapat diliput juga laen. lensa kit menang dari sisi fleksibilitas (karena dia bisa zoom) dan dapat dipakai pada hampir semua scene pemotretan. dimana lensa fixed ruang bidik nya cukup terbatas, namun dia unggul dalam apperture yg lebih besar dari lensa kit. artinya, dia menang dalam kondisi pemotretan low light, dan efek bokeh yg manis.
kalau soal ketajaman dan warna terus terang saya belum pernah memperbandingkannya secara scientific dengan besaran yang terukur. tapi menurut penilaian pribadi saya, pada apperture kecil, robocop menghasilkan gambar yg sangat tajam dan reproduksi warna yg baik. tapi di apperture besar, karakternya menjadi soft, mungkin akibat area blur (bokeh) yang meningkat seiring meingkatnya apperture. meski demikian, bokeh yg dihasilkan cukup manis dan menonjolkan objek dari area sekitarnya. Sekali lagi, pada akhirnya semua kembali pada selera penggunanya.
saran saya, kedua lensa ini sebaiknya anda harus punya. 🙂
Deden Rosdiyana said this on 25/02/2012 pada 17:02 |
makasih infonya… lagi nyari2 referensi.. 🙂
adeimmoko said this on 02/01/2012 pada 19:57 |
terimakasih kembali.. salam
Deden Rosdiyana said this on 25/02/2012 pada 16:05 |
Harganya berapaan yah mas…:)
msh tersedia dipasaran gak ya?
angga said this on 05/01/2012 pada 06:29 |
Di Bandung saya lihat masih ada mas, kisaran 800-900rb. 🙂
Deden Rosdiyana said this on 25/02/2012 pada 16:05 |
info yang bermanfaat sekali,,,
kbetulan saya lagi nyri info tentang lensa untuk motret pernikahan, buat cari nafkah…
kira2 klo buat photo pernikahan, buat orang sperti saya yg modalny pas2an apakah pas gak ya? atw ada alternatif lensa yang lain yg lbih murmer namun handal buat photo pernikahan?
IzZd said this on 24/01/2012 pada 13:43 |